Disadur dari Kompas.com, ada beberapa masalah nih yang bisa bikin anak mengalami masalah gizi. Diantaranya adalah:
1. Penolakan terhadap makan, sulit makan, hanya sedikit makanan yang dimakan atau pilih-pilh makanan
2. Kebiasaan makan camilan di antara waktu makan utama dapat mengurangi nafsu makan pada waktu makan
3. Tingginya konsumsi jus buah atau minuman ringan
4. Tingginya konsumsi camilan/kudapan- kue, biskuit, keripik, kudapan manis dan permen
Solusi atau anjuran yang dapat dilakukan adalah :
• Orang tua harus memberi contoh dengan mengajak makan bersama keluarga. Memperkenalkan makanan secara bertahap, terus mencoba makanan yang baru dan tetap tenang bila anak menolak makan. Tawarkan makanan dilain waktu. Membentuk kebiasaan makan sejak dini adalah yang berbaik dengan memberi contoh dan pujian yang wajar. Bentuk suasana yang nyaman ketika makan.
• Perhatikan ukuran makanan disesuaikan dengan gigi geligi anak yang masih tumbuh (potongan kecil atau finger food), porsi kecil tapi sering
• Pemilihan bahan makanan: pilih sayuran yang muda, buah yang matang, masak daging dan ayam hingga empuk.
• Snack atau makanan camilan: pilih yang bergizi: susu, potongan buah, puding susu, sereal, yoghurt, roti panggang. Pemberian snack tidak dekat dengan waktu pemberian makanan utama karena akan mengurangi nafsu makan.
• Agar anak tidak lekas bosan, ibu sebaiknya menyusun menu 10 hari yang bervariasi- silahkan melihat kumpulan resep di buku resep atau majalah/tabloid
• Cukup aktivitas fisik: bermain bersama teman, berlari, main sepeda roda tiga. Aktivitas fisik yang cukup meningkatkan nafsu makan anak.
Pastikan anak cukup makan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Dalam pemberian makan setiap hari perhatikan 3 J yaitu jenis, jumlah dan jadwal makan.
• Jenis: dalam sehari makanlah bervariasi makanan dari berbagai kelompok makanan
o makanan pokok : sebagai sumber tenaga dan mengenyangkan
o lauk pauk dari hewani dan nabati sebagai zat pembangun, antibodi atau kekebalan tubuh
o sayur dan buah sebagai zat pengatur dan pelindung, kaya vitamin, mineral dan serat
o susu kaya protein dan kalsium untuk pertumbuahn tulang dan gigi.
o cukup minum air putih
• Jumlah: sesuai kebutuhan anak
• Jadwal makan, Buat jadual makan anak 3 kali makan utama dan 2 kali-3 kali makan snack. Beri kesempatan anak merasa lapar.
Contoh jadwal makan dan menu
o Jam 07.00 : Makan Pagi : Nasi goreng dan omelet telur
o Jam 10.00 : Snack pagi : susu 1 gelas
o Jam 12.00: makan siang : Nasi+sup sayuran+ayam kecap
o Jam 15.00: snack sore: buah potong dan puding
o Jam 18.00: makan malam: nasi soto daging
o Jam 20.00 : Snack malam: susu 1 gelas
Contoh jumlah zat gizi dan porsi makan sesuai dengan kebutuhan anak:
Kebutuhan Energi anak berbeda-beda, penuhi kebutuhan gizi anak sesuai usianya agar pertumbuhannya optimal. Anak usia 1-3 tahun membutuhkan energi 1.000 kkal sedangkan usia 4-6 tahun kebutuhan energinya adalah 1.550 kkal.
Porsi bahan makanan untuk Anak:
Karbohidrat (nasi, roti, kentang):
Untuk Anak 1-3 Tahun: 3-4 Porsi
Untuk anak 4-6 tahun : 7-8 porsi
1 porsi senilai dengan:
4 sendok makan nasi
1 lembar roti tawar
1 buah kentang sedang
Lauk Pauk Hewani dan Nabati: ikan, daging, telur, ayam/unggas
Untuk Anak 1-3 Tahun: 2-3 Porsi
Untuk anak 4-6 tahun : 3 - 4 porsi
Satu porsi senilai dengan:
1 butir telur ayam,
1 potong ayam dada sebesar kotak korek api
1 potong ikan ukuran sedang, 1 potong tenggiri 75 gram
2 potong tempe sebesar @ kotak korek api
3 potong tahu sebesar @ kotak korek api
Sayuran
Untuk Anak 1-3 Tahun: 2 Porsi
Untuk anak 4-6 tahun : 3 - 4 porsi
1 porsi: setengah mangkuk sedang, ½ gelas belimbing
Buah
Untuk Anak 1-3 Tahun: 2 Porsi
Untuk anak 4-6 tahun : 3 porsi
1 porsi senilai dengan:
1 buah jeruk sedang
pepaya potong 1 mangkuk sendang
apel setengah buah 2 porsi 3 porsi
Susu
Untuk Anak 1-3 Tahun: 2-3 gelas
Untuk anak 4-6 tahun : 2- 3 gelas
1 gelas: 200 ml 2-3 gelas: 2-3 gelas;
Nah, bagi anak yang susah makan, ada kalanya porsi-porsi di atas tidak terpenuhi. Beberapa ibu menyiasatinya dengan memberikan tambahan susu dengan kandungan khusus, suplemen makanan dan juga vitamin. Itu sah-sah saja, karena pada dasarnya, tidak semua anak memiliki pola makan yang sama. Jadi, daripada memaksakan anak agar makan sesuai dengan porsi, kita sebagai ibu seringkali mencarikan alternatif lain untuk pemenuhan gizinya.